JAKARTA – Ketua DPP IMM Bidang Kader Periode 2016-2018 Amirullah menyebut pihak yang ingin mengganggu atau menggagalkan pelantikan Presiden-Wakil Presiden (RI 1 & RI 2) Jokowi-KH. Ma’ruf Amin adalah pengkhianat demokrasi dan akan berhadapan dengan seluruh elemen rakyat.
“Saya kira rakyat Indonesia mengawal proses demokrasi kita. Jadi siapa pun yang mengganggu atau menggagalkan pelantikan presiden, dia tidak hanya penghianat demokrasi tetapi juga akan berhadapan dengan seluruh elemen rakyat luas,” ungkap Amirullah, Kamis (17/10/2019).
Alasannya, lanjut Alumnus Sekolah Pasca Sarjana UIN Syarifhidayatullah Jakarta, karena ini bukan soal dukung mendukung A dan B waktu pilpres kemarin, namun berkaitan dengan komitmen bersama terhadap proses demokrasi.
“Ketika tidak ada komitmen itu, kita ini akan gontok-gontokan, kita akan kuat-kuatan, maka akan terjadi chaos dimana-mana dan perang saudara dst. Seperti di Syuria dan Yaman,” tutur pria yang akrab disapa Amir.
Makanya, kata Amir, perlu kesadaran bersama dan semua elemen bangsa, mahasiswa, pelajar dan pemuda dst perlu mengawal proses demokrasi ini, dan salah satu bentuk manifestasi adalah mengawal pelantikan RI 1 dan RI 2.
“Siapa pun pemimpinnya yang terpilih dari hasil pemilu maka kita harus mengawal, kalau tidak maka kita tidak menghargai sistem yang menjadi pilihan bangsa ini,” sambungnya.
Lebih lanjut, Aktivis Muhammadiyah ini mengajak semua elemen bangsa, khususnya mahasiswa, pelajar, dan pemuda untuk mengawal proses demokrasi ini termasuk manifestasi pada pelantikan Presiden.
“Dengan begitu kita bisa menjaga dan membela demokrasi ini sehingga bangsa kita bisa stabil dalam persatuan,” katanya.
Amir mengaku bersyukur proses Pilpres dan Pileg 2019 yang berlangsung cukup memanas itu sudah terlewati dengan berjalan secara damai, lancar, aman dan menghasilkan keputusan final dan mengikat dari keputusan MK.
“Dan ini menjadi komitmen seluruh rakyat Indonesia, jadi siapapun orangnya atau kelompok yang akan menggagalkan pelantikan presiden, dia akan berhadapan terhadap masyarakat luas. Karena ini bagian dari komitmen demokrasi,” tambah Amir.
Lebih jauh, Amir juga berpesan kepada mahasiswa dan pemuda untuk berhati-hati agar setiap gerakan aksi tidak disusupi maupun dimanfaatkan oleh pihak tertentu dengan tujuan jahat menggagalkan pelantikan Presiden.
“Saya selaku aktivis juga berpandangan bahwa mahasiswa perlu hati-hati ditengah kondisi krusial, jangan sampai mahasiswa berbasis intelektual dan moral dimanfaatkan oleh pihak tertentu untuk menggagalkan pelantikan Presiden,” pungkasnya.