Gelar Aksi Damai, Mahasiswa Ajak Tangkal Kelompok yang Sengaja Goreng Konflik Rohingya untuk Diskreditkan Presiden Jokowi

Nasional276 Views

Jakarta – Gerakan Mahasiswa Indonesia menggelar aksi damai di Bundaran Patung Kuda Indosat dan Kedubes Myanmar Jakarta, Jumat (8/9/2017).

Mereka menyatakan mendukung langkah konkret pemerintahan Jokowi terkait mengatasi konflik Rohingya di Rakhine di Myanmar.

Sebagai wujud perdamaian ini, mereka membagi-bagikan ribuan bunga mawar kepada seluruh masyarakat.

“Kami juga meminta segelintir kelompok untuk menghentikan menggoreng isu tersebut, apalagi sengaja memojokkan pemerintahan Jokowi,” ungkap Koordinator aksi Yusuf Aryadi saat berorasi.

Menurut dia, langkah pemerintah Indonesia ini patut diapresiasi dengan mengambil peran penting agar segera menghentikan kekerasan pada muslim Rohingya dan upaya tersebut perlu didukung bersama oleh rakyat Indonesia guna mendesak PBB untuk turut tangan pada Muslim Rohingnya dan krisis kemanusiaan di Rakhine State.

“Masyarakat Indonesia harus hati-hati agar tidak terbawa arus isu yang sengaja di goreng oleh kelompok pembenci pemerintah. Kelompok ini sama halnya borok yang harus diobati,” sebutnya.

Masih kata Yusuf, upaya dan sikat nyata Presiden Joko Widodo sudah sangat nyata dengan berkomitmen untuk mengatasi krisis kemanusiaan Rohingnya apalagi secara langsung bergerak dengan mengutus Menteri Luar Negeri Ibu Retno Marsudi untuk memberikan usulan formula 4 + 1. Sehingga dicapailah dua hal yakni pertama menyampaikan perhatian besar masyarakat Indonesia kepada situasi kemanusiaan di Rakhine State dan adanya komitmen otoritas Myanmar untuk segera atasi krisis kemanusiaan tersebut.

“Akses dengan diterima dalam mekanisme penyaluran bantuan kemanusiaan yang dipimpin Pemerintah Myanmar dan akan melibatkan ICRC,” tandasnya.

Selain berorasi, para demonstran juga membentangkan spanduk bertuliskan “Konflik Rohingya bukan konflik agama, Tak perlu kirim jihadis kirim saja doa dan tenaga medis, dan Stop genosida Muslim Rohingya Konflik Rohingya bukan konflik agama Kita Indonesia Jaga kerukunan”.