Paparan Brigjen Agung Makbul Dinilai Tepat Ditengah Budaya Penggunaan Medsos Cenderung Negatif Memecah Belah Bangsa

Nasional219 Views

Jakarta – Jaringan Aktivis Reformasi Indonesia (Jari 98) mengapresiasi hadirnya Karosunluhkum Divisi Hukum Polri Brigjen Pol. Dr. H. Agung Makbul, SH, MH yang memberikan pembekalanĀ dalam seminar kebangsaan bertema “Menjaga Persatuan Bangsa dan Ideologi Pancasila dengan Pencegahan Ujaran Kebencian (Hate Speech)” di Aula BKM Darussalam Kab. Cilacap, Minggu (29/10/2017).

Pasalnya, para peserta sangat antusias mendengarkan materi seminar kebangsaan tersebut. Selain Agung Makbul turut hadir FKUB Kab. Cilacap, pejabat Polres Cilacap diwakili Wakapolres , para kasat dan para kapolsek jajaran Polres Cilacap serta instansi terkait dari pemerintah daerah Kabupaten, serta para tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh adat bahkan para Kepala Sekokah SD, SMP, dan SMU se Kabupaten Cilacap.

Prayoga Adjie Baskara Bidang Komunikasi dan Hubungan Masyarakat JARIā€™98 menegaskan seminar kebangsaan tersebut adalah momentum yang tepat bertepatan dengan sumpah pemuda. Yakni menjadi hal terpenting menjaga semangat persatuan anak-anak bangsa yang terkandung didalamnya agar tetap terjaga.

Yoga pun mengajak semua pihak khususnya kaum muda untuk beraksi menciptakan konten-konten positif demi melawan perilaku negatif di media sosial yang berpotensi memecah belah persatuan.

“Mari maknai gerakan sumpah pemuda di era sekarang dalam perkembangan era digital dengan melawan ujaran kebencian (hate speech), tangkal penyebaran hoax yang memecah belah persatuan,” tegas Yoga, hari ini.

Menurut dia, paparan Agung Makbul adalah langkah tepat ditengah-tengah budaya penggunaan medsos di negeri ini cenderung negatif. Terbukti, ujaran kebencian masih sangat masif beredar di jagat maya.

“Agung Makbul tak kenal lelah untuk menjaga Indonesia dari ujaran kebencian dan hoax yang merajalela,” katanya.

“Apalagi suhunya politik, ujaran kebencian makin beredar di sosmed. Semua pihak harus cerdas memilah-milah informasi dan berselancar di medsos,” ujarnya.

Maka itu, dia mengajak rakyat Indonesia terlebih kaum muda yang melek dengan teknologi itu memiliki semangat untuk tetao menjaga kebersamaan di tengah-tengah keragaman. Selain itu, tambah dia, bisa berkontribusi positif dengan menjaga agar dunia maya tetap sehat melalui konten positif.

“Ini adalah tantangan nyata yang harus dihadapi bersama dengan berpikir cerdas tanpa menggunakan bahasa-bahasa provokasi yang memecah belah bangsa dan membuat gaduh,” tutur Yoga.

Lebih jauh, Yoga berharap pemanfaatan internet perlu diiringi dengan pendidikan literasi yang berimbang. Dia tak ingin ada penyalahgunaan media daring untuk penyebaran hoaks yang bisa mengancam generasi muda.

“Yuk kita banjiri internet dengan konten positif dan bermanfaat. Mari perangi konten negatif untuk kepentingan bangsa demi menyelamatkan rakyat Indonesia. Kami mengajak semua pihak untuk ambil bagian memerangi hate speech,” tandasnya.