JAKARTA – Usai Pemilu 2019, Relawan Jokowi Connection (J.Co) menyerukan pesan damai agar semua pihak kembali bersatu dan bisa menerima hasil Pemilu 2019 dengan lapang dada.
“Pemilu merupakan kesepakatan bersama rakyat Indonesia. Adanya pemilu itu menunjukkan bahwa Indonesia adalah negara demokrasi. Untuk itu mari kita terima dengan lapang dada hasil keputusan Pemilu 2019. Kita kembali bersatu menjaga persatuan,” ungkap Koordinator J.Co Frans Freddy saat acara buka bersama dan santunan di Sekretariatnya Tebet Jakarta Selatan, kemarin.
Lebih lanjut, Frans mengingatkan nantinya tak perlu ada lagi pergerakan massa saat gugatan Pemilu 2019 didepan Mahkamah Konstitusi (MK) nantinya. Ia tak ingin momen lebaran nanti justru ternodai dengan gerakan anarkis.
“Kami ingatkan bahwa kerusuhan gak bakal merubah hasil Pemilu. Damai itu indah, makanya jaga kedamaian, kesejukan dan membangun silaturahmi. Mari bergandengan tangan lagi, sudahi kata-kata cebong dan kampret. Tak ada lagi 01, 02 tapi 03 persatuan Indonesia,” beber Frans.
Tak hanya itu, Frans juga meminta semua elemen bangsa, untuk tetap bersabar menahan diri dan tak mudah terprovokasi oleh pihak lain yang ingin memecah belah negara kesatuan republik Indonesia (NKRI). Bahkan, ia pun mencoba menganalogikan Pemilu seperti pertandingan sepak bola, dimana menurutnya dalam pertandingan sepak bola ada tempat sendiri antara wasit dan penonton.
“Seperti permainan sepak bola, harus ada tempat sendiri antara wasit dan penonton, dimana penonton tidak boleh masuk di arena pertandingan. Biarlah wasit yang mengatur dan menetapkan hasil pertandingan. Begitu pun Pemilu, biarlah KPU yang menetapkannya secara resmi. Dan kita tinggal menunggu hasil keputusannya. Jangan tekan dan intervensi juga MK, karena MK adalah lembaga independen tak bakal bisa dipresure dengan gelombang massa,” tegasnya.
Untuk itu, Frans dengan tegas mengimbau kepada seluruh warga Indonesia, agar tetap tenang, dan selalu menjaga keutuhan serta kerukunan di manapun, sampai kapanpun, dan dalam situasi apapun.
“Dalam sebuah pertandingan harus siap menang dan kalah. Dan apapun hasilnya, mari kita pasrahkan ke Allah,” ujarnya.
Lebih jauh, Frans mendesak aparat pemerintah mengusut tuntas dalang dibalik aksi kericuhan 21 – 22 Mei lalu di Jakarta yang telah memakan korban. Pasalnya, gerakan massa itu bergulir setelah Amien Rais menyerukan people power dan berganti nama Gerakan Nasional Kedaulatan Rakyat (GNKR). Frans mengajak semua pihak untuk ikut berkontribusi mendukung pemerintah dalam hal positif.
“Dalang dibalik aksi kerusuhan 21 – 22 Mei harus diungkap. Setiap perusuh harus ditindak tegas,” katanya.
Dia melanjutkan kerusuhan di Jakarta 21 – 22 Mei dinilai sebagai ide-ide separatis dan disentegrasi seperti Referendum di Aceh. Dan dia menduga ada rencana keji lainnya yakni satu rangkaian dan satu tujuan menghancurkan NKRI porak-porandakan Indonesia.
“Ibu pertiwi memanggilmu para patriot negeri, sapu bersih para pengkhianat bangsa,” tandasnya.