Saling Bahu Membahu, Rumah Jokowi Rangkul Masyarakat Turut Sukseskan Pelantikan Presiden 20 Oktober Mendatang

Nasional268 Views

JAKARTA – Ketua Umum Rumah Jokowi Yongky Yonakta mengajak masyarakat Indonesia untuk bahu membahu bersama untuk mendukung dan mensukseskan pelantikan Presiden dan Wakil Presiden 2019-2024 pilihan rakyat.

“Seluruh komponen masyarakat Indonesia mari kembali bersatu serta bahu membahu bersama mendukung Presiden dan Wapres hasil pilihan rakyat, pilihan periode 5 tahun kedepan,” ungkap Yongky saat jumpa pers bertema “Persaudaraan Nusantara”, Kamis (17/10/2019).

Menurutnya, Presiden dan Wapres terpilih merupakan Presiden bangsa Indonesia bukan Presiden kubu O1 ataupun 02 lagi.

“Presiden dan Wapres terpilih adalah Presidennya seluruh masyarakat Indonesia. Mari kita dukung, supaya Indonesia semakin maju dan sejahtera,” katanya.

Sebagai bentuk rasa syukur dan dukungan ucapan selamat atas pelantikan RI 1 dan RI 2, pihaknya akan melaksanakan deklarasi persaudaraan nusantarayang akan digelar pada hari Minggu tanggal 20 Oktober 2019 mulai pukul 12.00 s/d 17.00 wib bertempat di Taman Aspirasi/Pandang Jakpus.

“Acara tersebut sebagai bentuk dukungan serta rasa syukur dari masyarakat atas pelaksanaan pelantikan Presiden dan Wakil Presiden,” ucapnya.

“Kami sekelompok rakyat Indonesia dari Aceh hingga Papua berniat melaksanakan Deklarasi Hari Persaudaraan Nusantara. Tanggal 20 Oktober setiap tahunnya akan menjadi pengingat dan penyemangat bahwa bangsa Indonesia adalah bersaudara, satu tanah air, satu Bahasa, dan satu Bangsa. Janganlah urusan kontestasi politik justru membelah bangsa dan negara. Kita Barsaudara dalam Persaudaraan Nusantara untuk Persatuan Indonesia dan Kejayaan Bangsa Indonesia,” sambung dia lagi.

Dia menjelaskan Indonesia siap memasuki sebuah era baru yang diidentikan dengan gerbang emas 2019-2024, yang merupakan tonggak pijakan menuju “Indonesia Emas 2045” mendatang. Sebagai bangsa yang besar, dan memiliki cita-cita untuk menjadi pemain yang diperhitungkan dalam kancah global, bangsa Indonesia terus berbenah untuk mewujudkannya. Pembenahan itu terjadi di segala sektor dan terus didorong oleh pemerintah Indonesia dengan berbagai program pembangunan.

“Perhelatan politik pemilihan Presiden sudah selesai, namun masih terdengar di sana sini perseteruan antar pendukung. Sejauh waktu yang terlewati, kita melupakan bahwa kita ini merupakan satu kesatuan utuh dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia,” paparnya.

Yongky melanjutkan semangat persaingan atara pendukung haruslah sudah selesai dan berganti semangat yang sama untuk membangun negeri agar cita-cita bangsa. Bangun Jiwanya, bangun raganya. Membangun fisik Indonesia tidak bisa menjadi ukuran maju atau tidaknya sebuah Bangsa, namun jiwa yang mengisi pembangunan tersebut harus menjadi warna dominan di tengah dinamisnya kehidupan bernegara. 

“Maka, seiiring dengan pesatnya pembangunan infrastruktur, harus dibarengi dengan pembangunan jiwa spiritual Bangsa. Budaya, adat istiadat, nilai-nilai Bangsa harus terus dipupuk agar warna pembangunan menjadi langkap sebagai Pembangunan Bangsa dan Negara,” bebernya.

Hal yang perlu dicatat untuk di renungkan bersama, bahwa sedari dahulu kala nenek moyang dan pendahulu bangsa ini menghadapi kendala yang jauh lebih rumit dan kompleks sesuai dengan keadaan jaman waktu itu, untuk mengikrarkan semangat persatuan Bangsa Indonesia. Akan tetapi hingga saat ini semua melihat bahwa Indonesia tegak berdiri sebagai bangsa yang besar. Spirit, semangat, kekuatan batin untuk bersama, untuk guyub, untuk bersatu itulah yang mampu menghadapi dan mengalahkan semua kendala jaman yang dihadapi. 

“Semangat persatuan yang timbul merupakan sebuah manifesto budaya atau Persaudaraan Nusantara yang sudah lahir dan tumbuh selama ratusan tahun di nusantara ini. Dari sanalah seharusnya semua rakyat Indonesia memiliki keyakinan bahwa kita juga bisa. Bukan lagi tentang pendukung Jokowi atau pendukung Prabowo, tapi tentang Bangkit dan perkasanya Bangsa dan Negara Indonesia, tentang pencapaian cita-cita kemerdekaan Republik Indonesia,” sebutnya.

Oleh karenanya, dia mengajak semua unsur untuk menggelorakan kembali Persatuan Indonesia, guna mengisi pembangunan 2019 – 2024 dengan jiwa-jiwa Pancasila di seluruh pelosok tanah air. Jiwa-jiwa yang terbangun harus menjadi patokan dan landasan pembangunan yang berorientasi pada pendalaman dan bentang budaya Bangsa Indonesia, Pembangunan ala Indonesia yang akan menjadi Legacy dari Presiden Jokowi. 

“Pembangunan infrastruktur yang sudah dan sedang berjalan akan menjadikan keunggulan dan keperkasaan Indonesia apabila semangat Persaudaraan Nusantara menjadi Jiwa di dalamnya,” pungkasnya.