Pilkada Medan Di Depan Mata, Jamaah Mazilah Gelar Doa dan Dzikir Untuk Perdamaian

Nasional252 Views

Medan – Lantunan zikir jamaah pengajian Majelis Dzikir Assholah (Mazilah) menggema di ruangan lantai tiga Hotel Grandhika, Medan, Senin (17/2) malam. Dengan khusu’ ratusan jamaah ini melantunkan puji-pujian kepada Sang Pencipta sembari memohon agar pelaksanaan Pilkada di Kota Medan Tahun 2020 berjalan dengan aman dan damai.

Lantunan zikir yang dirangkai dengan do’a bersama itu langsung dipimpin oleh Imam Besar Pengajian Mazilah, Buya Muhammad Dahrul Yusuf.

Kepada wartawan, Buya Dahrul Yusuf mengatakan kegiatan zikir dan doa bersama ini sengaja mereka lakukan bertujuan agar pelaksanaan Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Medan pada tahun 2020 ini berjalan dengan tertib dan lancar.

“Karena kita melihat dari kejadian yang lalu itu isu sara isu, isu identitas itu diluncurkan oleh oknum oknum, oleh orang tertentu. Kita hanya mengantisipasi dan kita akan bermohon kepada Allah agar acara pemilihan walikota dan wakil walikota berjalan dengan aman tertib dan terkendali,”sebut pria yang kerap diakrab Buya tersebut.

Tidak hanya melalui zikir dan do’a, Buya Dahrul juga mengatakan mereka juga akan turun langsung ke masyarakat untuk mengajak masyakarat tidak lagi terpancing dengan isu SARA ataupun isu identitas. Dan meminta agar warga bebas memilih siapa pun yang dikehendaki.

“Selain pengajian, kita akan rute dari rumah ke rumah, dari dusun ke dusun, desa ke desa, kita menyampaikan silahkan pilih siapapun yang kita pilih tapi jangan terpancing dengan isu sara, isu-isu identitas dan lain lain,” urainya.

” Kita harus positif kita harus adil kita harus bijaksana memilih, jangan kita terpancing dengan siapapun yang mengisukan yang bakal terjadi kegaduhan ataupun kekacauan khususnya di Kota Medan,”imbuhnya lagi.

Dahrul Yusuf juga menghimbau kepada masyarakat maupun jamaah pengajiannya untuk turut aktif berperan dalam pelaksanaan Pilkada Kota Medan terutama untuk memilih pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Medan nantinya.

“Kitalah rakyat yang menentukan pemimpin kita, kalau kita enggak mau memilih pemimpin siapa lagi yang akan memilih pemimpin. Siapa yang harus kita pilih? intinya beriman bertakwa jujur adil dan bertanggung jawab atas kepemimpinannya,” pungkasnya.