Hadapi Tantangan Lebih Keras, Reshuffle Kabinet Perlu Segera Direspon

Politik165 Views

Jakarta – Isu reshuffle kabinet kerja Jokowi kembali mencuat dan memicu respons dari berbagai kalangan. Selain itu, isu perombakan itu juga belakangan kian santer jadi perbincangan partai-partai penyokong maupun oposisi pemerintahan.

Ketua Presidium Jaringan Aktivis Reformasi Indonesia (Jari 98) Willy Prakarsa menilai wacana reshuffle untuk menghadirkan wajah baru perlu dilakukan demi penyegaran dan penguatan kinerja pemerintahan.

“Perombakan kabinet ini perlu direspon untuk memperkuat ekonomi nasional dalam menghadapi tantangan ekonomi dan kompetisi global,” ungkap Willy, hari ini.

Menurutnya, hal itu semua dilakukan untuk menyejahterakan rakyat sebab bergulirnya waktu dan perkembangan yang cukup pesat dalam menghadapi tantangan yang kian berubah. Maka itu, kata dia, dbutuhkan kecepatan dalam bertindak, kecepatan untuk memutuskan.

“Tantangan kedepan memang lebih keras dan perlu kehadiran Menteri dari kalangan profesional guna menghapi permasalahan yang belum diselesaikan seperti menciptakan lapangan kerja guna mengurangi angka pengangguran,” bebernya.

Masih kata Willy, dibutuhkan komitmen dari pemerintah untuk segera mensejahterakan rakyat. Tak hanya itu, lanjut Willy, rekonsiliasi nasional bersama membangun negeri adalah konsep paling jitu meminimalisir konflik. Dia juga memberi saran agar reshufflle atau perombakan kabinet dilakukan berdasarkan kinerja menteri.

“Masukan kami tentu saja reshuffle berbasis kinerja dan penilaian terhadap reshuffle akan lebih objektif. Meskipun itu merupakan hak prerogratif presiden,” jelasnya.

Willy menambahkan reshuffle diharapkan bisa membawa stabilitas ekonomi lebih baik. Serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi, baik dalam meningkatkan pertumbuhan lapangan kerja ataupun mengurangi kemiskinan.

“Dan bisa meningkatkan penerimaan negara yang merupakan aspek penting dalam pembangunan infrastruktur dan juga pembangunan kelembagaan,” tandasnya.