Di era Globalisasi, Mahasiswa akan Hadapi Proxy War yakni Penyebar Berita Hoax

Nasional342 Views

Jakarta – Ketum KNPI DKI Jakarta Gusti Arief mengajak semua pihak untuk bersama-sama menjaga nilai-nilai luhur Pancasila dan tidak mentolerir ideologi selain Pancasila.

“Kalau bicara ideologi selain Pancasila, kita sepakat tidak bisa ditolerir lagi,” ungkap Gusti Arief, hari ini.

Hal itu mengemuka saat diskusi “Peran Mahasiswa dam Pemuda Menjaga Keutuhan NKRI dalam Bingkai Bhinneka Tunggal Ika” di Rawamangun, Jakarta Timur, Rabu (20/9/2017).

Dia memastikan PKI tidak akan muncul lagi karena sudah resmi dilarang oleh pemerintahan di Indonesia, namun pihaknya mengingatkan agar tetap mewaspadai bahaya latennya, yakni laten komunis. Gusti juga berpesan agar mahasiswa dan pemuda berhati-hati pada munculnya ideologi-ideologi baru yang masuk di Indonesia.

“Karena mereka bakal merekrut kita-kita ini, mahasiswa dan pemuda,” ucap dia.

Dia mencontohkan yang baru-baru ini terjadi adalah fenomena ideologi yang ingin membuat Indonesia sebagai negara Islam, maka mereka sudah masuk ke mahasiswa.

“Mereka masuk ke organisasi-organisasi rohis misalnya. Itu sudah terlihat, mereka mempengaruhi dan menamankan ideologinya dan doktrinnya. Kalau itu tugas kita adalah saling mengingatkan,” katanya.

Kendati demikian, lanjutnya, justru menyikapi era globalisasi ada hal yang paling berbahaya dan bakal menghadapi hal yang lebih parah lagi. Bentuknya bisa menyebar berita hoax dari whatsapp grup. Banyak opini disebar di teknologi di era digital.

“Kadang kita juga jadi korbannya dengan secara tidak sengaja membantu menyebarkan berita hoax mereka. Inilah salah satu proxy war,” tandasnya.