JAKARTA – Banyak pihak satu suara menyebut gerakan aksi demo yang berujung brutal hingga isu melenceng turunkan Jokowi jelas ditunggangi.
“Saya katakan aksi kemarin itu jelas ditunggangi,” ungkap aktivis mahasiswa Universitas Bung Karno (UBK) Daud Loilatu saat diskusi bertema “Demonstrasi yang Beradab” di Apollo Cafe Hotel Ibis Cikini, Menteng, Selasa (15/10/2019).
Dia menyayangkan gerakan mahasiswa yang berujung pada perusakan pada fasilitas umum. Padahal, kata dia, fasilitas umum itu dibangun dari uang rakyat. Dia meminta pendemo di Indonesia bisa mencontoh aksi protes beradab yang ada di Hongkong.
“Menyampaikan aspirasi didepan umum adalah hak semua orang tapi haruslah taat dan menjaga hak orang lain juga. Jaga ketertiban umum, lakukan audiensi agar ada solusi tanpa merusak fasilitas umum,” sambung Daud.
“Mahasiswa harus menjadi agen off change bukan agen kepentintan politik,” kata Daud lagi.
Ditempat yang sama, Aktivis HMI MPO Muhamad Nur Kelrey mengaku miris dengan peserta demo dari mahasiswa dan pelajar yang tidak memahami isi tuntutan dalam aksi protes di Gedung DPR beberapa waktu lalu. Kata dia, parahnya mereka datang hanya ikut-ikutan dan suruhan dari senior tanpa mengkaji lebih dalam.
“Lebih disayangkan lagi, aksi itu berujung ricuh dan nampak sekali tidak punya adab dengan merusak fasilitas umum yang dibangun dari uang rakyat lewat pajak. Kita sangat menjunjung tinggi budaya ketimuran,” ucap Nur Kelrey.
Hal senada diutarakan aktivis PMII Agustini Nurur Rohmah yang mengingatkan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang beradab, tidak perlu adanya kekerasan ketika menyampaikan aspirasi.
“Kita perlu merefleksikan bersama, ada apa dibalik aksi kemarin yang berujung pada perusakan fasilitas umum,” kata Rohmah.
Aktivis Nahdhiyin itu mengingat pesan Mbah Moen agar semua umat saling mempererat ukhuwah Islamiyah Basaria sehingga tidak ada perpecahan antar umat beragama.
“Ini perlu diperkuat agar tidak mudah terpengaruh oleh pihak yang ingin merongrong NKRI,” terang Rohmah.
Dalam kesempatan yang sama, Relawan Jokowi Pangeran Kenjeng Norman memastikan demo berujung kerusuhan banyak sekali penyusupan. Apalagi, endingnya adalah turunkan Jokowi.
“Kemarin banyak yang menyusupi. Ada anak STM didandani ternyata Satpam. Masa segitunya ya,” tutur Pangeran Norman.
“Keluar semua orang-orang yang tidak jelas, satu persatu muncul,
” pungkasnya.