Massa SRP2H Bakar Ban di KPK, Tuntut Pimpinan Singkirkan Serigala Berbulu Domba

Nasional196 Views

JAKARTA – Ratusan massa yang tergabung dalam Suara Rakyat Peduli Penegakan Hukum (SRP2H) mengepung Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), di Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (3/5/2019).

Massa terlihat membakar ban bekas di tengah jalan sembari membentangkan spanduk besar di antaranya bertuliskan 

 ‘Kembalikan Marwah KPK’,  ‘KPK Semakin Kronis, Jangan Jadikan KPK sebagai Kerajaan ! Agus Rahardjo cs Jangan Mau Di Setir Wadah Pegawai KPK’, ‘Cuma iblis yang ingin kuasai KPK !! Awas Banyak Penyidik Dadakan Berserigala Berbulu Domba. Save KPK kembalikan marwah KPK’ dan ‘Awas Banyak Iblis Ingin Kuasai KPK !! Rakyat Minta Agus Rahardjo cs Singkirkan Internal KPK yang Ingin Kuasai KPK Bak Kerajaan’

Pada kesempatan ini, SRP2H mendesak, KPK tidak berpolitik praktis dan bersikap netral. Hal ini dipertegas karena diduga penyidik senior KPK Novel Baswedan berafiliasi dengan Partai Gerindra.

“Kami ingin mengedepankan marwah pemberantasan korupsi secara konsisten. Kami siap menjadi garda terdepan, untuk menyelamatkan KPK dari pengaruh pihak tertentu,” kata Koordinator SRP2H, Gardi di Gedung KPK RI hari ini.

SRP2H juga menyesalkan adanya oknum KPK yang ingin menyingkirkan sosok penyidik yang profesional dari Komisi Pemburu Koruptor. Padahal sang penyidik sudah bekerja sesuai koridor mengembalikan marwah KPK itu.

Bahkan keberhasilan yang diraih KPK tidak terlepas dari kontribusi para penyelidik dan penyidik sumber Polri (yang sah menurut KUHAP dan UU-KPK), dan telah menjadi pioner dan pendahulu yang mengawal dan membantu membesarkan KPK dalam upaya memberantas tindak pidana korupsi di Indonesia.

Dia kembali menekankan bahwa pimpinan KPK tak meninggalkan warisan buruk dengan menafikan dan mengubah sejarah keterlibatan, dedikasi, dan kontribusi positif Penyelidik dan Penyidik (asal/eks) Polri demi kebesaran dan keberhasilan KPK dalam pemberantasan tindak pidana korupsi di Indonesia.

“Janganlah menghalalkan segala cara hanya untuk menguasai lembaga KPK, KPK bukan milik kalian tapi milik rakyat. Ini KPK rasa politik,” cetusnya.