Tim Pemekaran Provinsi Papua Tengah Putuskan Batalkan Aksi Tutup Freeport, Fokus ke Stabilitas & Kondusifitas

Nasional323 Views

MIMIKA – Tim Pemekaran Provinsi Papua Tengah (PPT) wilayah adat Mepago menggelar kegiatan prosesi adat bakar batu bersama masyarakat Mimika serta melakukan sosialisasi tentang pemekaran Papua Tengah. Kegiatan bakar batu yang juga didukung oleh tokoh intelektual 7 suku itu, di gelar di SP II Jalan Cendrawasih Mimika, Papua, Sabtu (16/7/2022) kemarin.

Kegiatan tersebut dihadiri Tokoh Pemekaran provinsi Papua Tengah (PPT) Agustinus Anggaibak, Staf khusus Pemkab Mimika Karobaba, Tim PPT yang juga tokoh pemuda Litinus Hagabal, tokoh masyarakat Waimum Yan Tinal, tokoh masyarakat Waimum Stevanus Kulla dan tokoh pemuda Kabupaten Puncak Elfinus Piligame.

Kepada wartawan, Tokoh pemekaran Provinsi Papua Tengah Agustinus Anggaibak mengatakan maksud dan tujuan dilakukannya prosesi bakar batu untuk memupuk kebersamaan seluruh elemen masyarakat Mepago dan masyarakat Nusantara yang berada di Kabupaten Mimika.

“Kita berkumpul di tempat ini bukan karena makanannya, bukan karena daging babi dan daging ayam, namun ini semua untuk kebersamaan seluruh masyarakat Nusantara yang ada di Kabupaten Mimika, ini yang penting,” ujar Anggaibak saat melakukan orasi di depan ratusan masyarakat.

Lebih lanjut, Anggaibak mengungkapkan bahwa sebenarnya pihaknya memiliki rencana menutup Freeport dengan tujuan agar pemerintah mendengar kemauan masyarakat Mimika terkait dengan Ibukota Provinsi Papua Tengah.

“Namun rencana aksi unjuk rasa tutup Freeport kami batalkan karena Bupati minta kami untuk membatalkan aksi itu atas dasar banyak pertimbangan. Disisi lain kita juga mempertimbangkan dampak yang signifikan yaitu skala nasional dan internasional bilamana tetap melaksanakan aksi menutup PT. Freeport dan Bandara,” katanya.

Pihaknya juga, kata Anggaibak menerima masukan dan saran dari aparat Kepolisian untuk bersama-sama menjaga kondusifitas Papua secara umum dan Timika secara khusus.
Menurut Anggaibak, berbeda pendapat itu boleh namun harus diselesaikan melalui jalur dan prosedur yang benar.

“Oleh karena itu, pada kesempatan ini saya mengimbau, marI bersama-sama kita menjaga kebersamaan bukan hanya sesama OAP saja, tapi dengan seluruh masyarakat Nusantara. Mari kita bergabung di lapangan ini, kita lakukan prosesi adat bakar batu demi kebersamaan seluruh lapisan masyarakat yang ada di Kabupaten Mimika,” imbau Anggaibak diakhir orasinya.

Ditempat yang sama, Staf khusus Pemkab Mimika, Karobaba memberikan apresiasi kepada Tim PPT serta seluruh lapisan masyarakat yang saat melakukan aksi dari awal sampai selesai berjalan aman dan dami.

“Mewakili pemerintah, kami memberikan apresiasi kepada tim dan seluruh lapisan masyarakat yang sampai saat ini terus menjaga kemanan,” ucap Karobaba.

Terkait dengan tuntutan masyarakat, Karobaba meyakini pemerintah pusat akan mengetahui perkembangan ini dan pemerintah daerah telah setuju dibentuk tim pemerintah dengan tokoh pemekaran.

“Karena ini tujuan kita bersama, bukan hanya pemerintah daerah. Untuk itu, mari kita saling bahu membahu bersama-sama untuk berjuang,” ajak Karobaba.

Tak lupa dala kesempatan tersebut, Karobaba mengajak seluruh masyarakat sejenak menundukkan kepala untuk mengenang perjuangan almarhum Andreas Anggaibak sebagai tokoh pelopor PPT dan juga 7 orang korban pemekaran Propinsi Papua Tengah tahun 2003.