Reuni 212, Din Syamsuddin: Saya Tidak Hadir, Itu Bukan Cara Saya Beramar Ma’ruf Nahi Munkar

Nasional210 Views

Jakarta – Beberapa tokoh secara bergantian mengkritik dan menyindir rencana reuni akbar Alumni 212. Kali ini giliran, Utusan Khusus Presiden untuk Dialog dan Kerjasama Antaragama dan Peradaban, Din Syamsuddin.

Din menyebut sedikit janggal menggunakan diksi ‘reuni’ dalam menjalankan acara tersebut.

“Cuma kalau reuni ini, saya sebagai orang universitas, sebagai dosen, kok kayak sekolah ya. Kalau reuni itu kan biasanya ada sekolahnya kan,” ujar Din di kantornya, Jakarta, Selasa (28/11/2017).

Lebih lanjut, Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (Wantim MUI) mengaku tak sepakat dengan acara reuni seperti itu. Mantan Ketum PP Muhammdiyah memutuskan tak akan hadir.

“Saya tidak hadir, itu bukan cara saya dalam beramar ma’ruf nahi munkar,” kata Din

Namun, dirinya memiliki pendapat pribadi, bahwa umat Islam sebaiknya mewujudkan kemayoritasan kualitatif, bukan kuantitatif. Kualitas itu harus diwujudkan dengan pemberdayaan masyarakat, membuat lembaga-lembaga sekolah, lembaga-lembaga ekonomi.

“Supaya jangan besar dalam jumlah dan bilangan saja, tapi besar dalam mutu dan kualitas, maka dari itu harus tampil dengan program-program aksi yang melahirkan lembaga-lembaga untuk kemajuan,” kata Din.

Din kembali menyampaikan, lebih baik aksi yang dilakukan mendorong penguatan infrastruktur Islam.

“Muhammadyah itu dari dulu lebih sensitif dari pendustaan agama ketimbang penistaan. Kalau penistaan, tak akan berkurang kemuliaan Islam sedikit pun dari berbagai macam penistaan. Kalau pendustaan, itu yang membuat Islam mundur, yang membuat mundur itu para pendusta agama, dari dulu kami sensitif pada pendusta agama,” tutup dia.