TEMPO.CO, Jakarta – Top 5 Tekno berita hari ini dimulai dengan kabar tentang gerhana bulan dan hukum Asgardia. Gerhana bulan parsial akan melewati Indonesia pada 7 Agustus 2017. Mengutip laman Time and Date, gerhana bulan parsial akan terjadi ketika bumi bergerak di antara bulan dan matahari, tapi tidak persis dalam satu garis.
Saat gerhana ini terjadi, sebagian kecil permukaan bulan akan tertutup bagian tergelap bayangan inti bumi. Wilayah ini disebut dengan umbra. Sedangkan permukaan bulan yang tertutup bagian luar bayangan bumi disebut penumbra.
Juga, ada soal konstitusi Asgardia. Dalam laman negara antariksa, Asgardia, kita bisa melihat adanya Konstitusi Negara di kolom jurisdiksi. Voting untuk meresmikan konstitusi tersebut ditutup pada 18 Juli 2017, atau pada 3 Juli 0001 waktu Asgardia. Namun akhirnya dibuka kembali untuk meratifikasi 282.509 calon warga negara baru.
Tempo mencoba menilik jurisdiksi yang berisi 50 pasal tersebut. Moto negara ini adalah “One Humanity, One Unity”. Asgardia menetapkan ada 12 bahasa yang akan dipakai sesuai dengan bahasa ibu masing-masing anggota negara.
Dua topik di atas dan tiga lainnya di bawah ini paling banyak menyedot perhatian pembaca di kanal Tekno. Berikut selengkapnya lima berita hari ini yang terpopuler di kanal Tekno:
1. Gerhana Bulan Akan Lewati Indonesia pada 7 Agustus 2017
Gerhana bulan parsial akan melewati Indonesia pada 7 Agustus 2017. Mengutip laman Time and Date, gerhana bulan parsial akan terjadi ketika bumi bergerak di antara bulan dan matahari, tapi tidak persis dalam satu garis.
Gerhana bulan parsial akan terjadi bila dua peristiwa astronomi terjadi secara bersamaan. Pertama, bulan dalam keadaan purnama. Kedua, saat bumi bergerak antara bulan dan matahari.
2. Aplikasi Ular, Bikin Tampilan Layar Handphone Lebih Seru
Bosan dengan tampilan layar gawai yang biasa? Cobalah mengunduh aplikasi ular di handphone. Aplikasi ini membuat pengguna melihat ular kecil merayap dari atas ke bawah atau sisi lain di layar handphone. Bisa untuk variasi tampilan layar dan seru-seruan. Jika handphone kamu berbasis Andriod, aplikasi ini bisa diunduh di Play Store.
Setelah buka Play Store, ketik snake on screen. Salah satunya akan muncul aplikasi Snake on Screen Hissing Joke. Aplikasi ini telah diunduh 1 juta kali dengan peringkat bintang 4,4 dan mempunyai rating konten untuk anak di atas umur 12 tahun. Setelah diunduh, ular akan muncul dan merayap pelan. Aplikasi ini dilengkapi efek grafis yang membuat ular memiliki bayangan.
3. Seperti Apa Konstitusi Asgardia, Negara Antariksa Pertama?
Tempo mencoba menilik jurisdiksi yang berisi 50 pasal tersebut. Moto negara ini adalah “One Humanity, One Unity”. Asgardia menetapkan ada 12 bahasa yang akan dipakai sesuai dengan bahasa ibu masing-masing anggota negara.
Adapun visi dan misi negara ini ialah memberikan keamanan bagi warga negaranya, melindungi bumi dari ancaman serangan luar angkasa, dan masih banyak yang lainnya. Asgardia juga mengatur badan pemerintahan, seperti parlemen dan pemimpin negara.
4. Misteri Antariksa: Benarkah Manusia Berasal dari Galaksi Lain?
Ada fakta baru yang menarik soal misteri antariksa dan kehidupan: manusia mulanya bukan berasal dari bumi. Setidaknya begitu yang diungkap tim ilmuwan dari Center for Interdiscplinary Exploration and Research in Astrophysics (CIERA) Northwestern University, Ilinois, Amerika Serikat.
Mereka melakukan pemodelan komputer yang berusaha mengungkap bagaimana unsur atau bahan yang ada di sekitar manusia bisa hadir di Galaksi Bima Sakti. Hasil studi berjudul “Low-redshift Lyman limit systems as diagnostics of cosmological inflows and outflows” ini dimuat dalam jurnal Monthly Notice Astrophysics edisi 21 April 2017.
5. Igor Ashurbeyli Mendirikan Asgardia Pakai Uang Pribadi
Igor Ashurbeyli, pendiri Asgardia, ternyata mendirikan negara antariksa itu pakai uang pribadi. Ilmuwan komputer dan roket asal Rusia berumur 53 tahun ini merupakan lulusan Azerbaijan State Oil Academy pada 1985.
Tiga tahun kemudian ia mendirikan Socium, sebuah perushaan perangkat lunak dan konsultan dengan jumlah karyawan sekarang sudah mencapai 10 ribu orang. Setelah pindah ke Moskow pada dekade 1990, Ashurbeyli menjadi salah satu tokoh besar di industri sains Rusia. Pada 2010, UNESCO menganugerahinya medali penghargaan State Science and Technology Prize.